Cakrabangsa.com: - Pengamat Kebijakan Publik Moris Adidi Yogia menilai rencana pemanggilan ketua RT dan RW oleh DPRD Kota Pekanbaru tidak tepat. Pemanggilan RT dan RW ini dengan dalih pengenalan Alat Kelengkapan Dewan (AKD). Menurut Moris, seharusnya, wakil rakyatlah yang mendatangi masyarakat untuk memperkenalkan diri.
Apalagi, pemanggilan RT dan RW yang dilakukan DPRD dalam masa kontestasi politik, akan memunculkan sentimen negatif. Akan muncul kecurigaan yang negatif jika dilakukan menjelang Pilkada ini.
Dikatakannya, secara aturan, memang tidak ada landasan atau larangan yang menegaskan DPRD untuk mengundang atau memanggil RT dan RW untuk silaturahmi memperkenalkan diri. Termasuk mengenalkan AKD kepada RT dan RW.
"Sebagai wakil rakyat etisnya, seorang wakil yang datang kepada yang diwakilinya. Namun dalam masa kontestasi politik Pilkada saat ini akan menjadi fragmen negatif atau sentimen kecurigaan yang muncul jika hal ini dilakukan," ujar Moris Adidi, yang juga Ketua IKA Fisip Unri, Kamis (14/11/2024).
Menurutnya, kalau memang itikad ini dimaksudkan untuk mendekatkan antara wakil rakyat kepada pemimpin paling dasar yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, sebaiknya DPRD melakukan setelah proses politik dilaksanakan.
Mereka bisa melaksanakan momentum seremonial yang lebih cair seperti kenduri rakyat atau bukan momen yang kaku seperti seminar atau undangan kegiatan simbolisme untuk menunjukkan hegemoni sebuah lembaga.
Moris mengatakan, RT dan RW harus dijadikan garda terdepan dalam menyerap aspirasi masyarakat. Ia menilai, mungkin itu sebuah retorika yang masih dalam tahap sebuah simbol.
"Kalau memang di era sekarang DPRD membuka ruang yang besar bagi penyerapan aspirasi dengan memangkas birokrasi menjadi lebih cepat, hal ini suatu yang baru dan patut diapresiasi," katanya.
Namun sekali lagi, kata Moris, bagaimanapun DPRD adalah representasi lembaga politik yang berisikan wakil rakyat yang mewakili partai politik. Alangkah eloknya jika dilakukan hal tersebut setelah proses pilkada ini selesai diselenggarakan.
"Karena hal yang dijadikan maksud, tidak sesuatu yang krusial (tak penting)," ucapnya(sumber: cakaplah:com)