Cakrabangsa.com:-Prodi Ilmu Lingkungan Pascasarjana Lancang Kuning melaksanakan pengabdian kepada masyarakat tentang pentingnya pendidikan dini menghadapi perubahan iklim global bagi siswa SD Negeri 92 Rumbai, Pekanbaru. Saat ini issu perubahan iklim merupakan issu yang paling banyak dibicarakan di semua kalangan masyarakat. Suhu yang ekstrim serta cuaca yang tidak menentu telah dirasakan masyarakat Pekanbaru. Sosialisasi ini menyasar pada siswa SD dimana semakin dini mereka paham terhadap perubahan iklim sekitar maka semakin cepat mereka beradaptasi dan bermitigasi. Harapannya siswa sejak tingkat SD mempunyai kebiasaan-kebiasaan yang baik dan bijak terhadap konservasi dan perlindungan lingkungan sekitar. Kegiatan ini dilakukan sebagai bagian dari Tri Darma Perguruan tinggi melalui kegiatan Pengabdian Masyarakat.
Sosialisasi dilaksanakan pada tanggal 3 Mei 2024. Sasaran kita adalah para siswa klas 6 di SD Negeri 92 Rumbai, Pekanbaru. SD ini terletak di sekitar kampus Universitas Lancang Kuning. Kegiatan ini terselenggara atas pendanaan dari Universitas Lancang Kuning melalui dana APBU LPPM Unilak setiap tahun. Beberapa dosen Fakultas kehutanan Unilak yang terlibat diantaranya Dr. Ir Anna Juliarti sebagai ketua tim yang didampingi oleh Dr. Sri Rahayu Prastyaningsih dan DR. Ervayenri sebagai anggota.
Dikatakan Dr Anna Juliarti (Ketua tim) bahwa sosialisasi perubahan iklim sudah dilakukan di beberapa SD di Pekanbaru. Pendidikan dan pengetahuan tentang perubahan iklim perlu disosialisasikan dari tingkatan pendidikan terbawah agar siswa sudah tertanam jiwa “Save earth” dan tindakan yang “go green”. Apalagi akhir-akhir ini kondisi iklim yang tidak menentu membuat para siswa harus siap dan mampu menghadapi perubahan tersebut terutama sikap, pemahaman dan langkah ke depan dalam beradaptasi dan bermitigasi dengan baik.
Selanjutnya Dr Sri Rahayu menambahkan bahwa untuk menghadapi perubahan iklim, salah satu kebiasaan yang perlu dikembangkan adalah dengan gemar menanam. Tujuannya adalah untuk menciptakan iklim mikro di lingkungan sekitar dan menghasilkan hasil. Setelah sosialisasi perubahan iklim dilakukan, siswa dibagikan polibag perorang yang akan ditanami jenis-jenis sayur-sayuran. Benih sayuran yang dibagikan berupa benih kangkung, tomat, cabe, sawi, dan lain-lain. Harapannya adalah siswa di rumah dapat mempraktekkan penanaman sayur di rumah sebagai lumbung pangan, menyejukkan mata dan lingkungan, serta pembelajaran perawatan tanaman.
Diharapkan pada kegiatan ini adalah siswa dapat merubah attitude lebih baik, yaitu tidak membuang sampah sembarangan, gemar bertanam, hemat menggunakan air dan listrik. Siswa SD 92 Rumbai Pekanbaru sudah tidak asing lagi dengan kata perubahan iklim. Hal ini dibuktikan dengan jawaban-jawaban siswa dalam menjawab pertanyaan sudah mulai paham dengan kondisi lingkungan sekarang ini. Dijelaskan oleh salah satu siswa bahwa bahwa kebiasaan mereka di sekolah maupun di rumah adalah budaya bersih, membuang sampah pada tempatnya, serta siswa berjalan kaki ke sekolah. Para siswa sangat antusias mengikuti sosialisasi ditandai dengan banyaknya pertanyaan-pertanyaan dan peserta lebih dari 30 orang. (rls/llk)