Apresiasi APMI, Rektor Unilak Dorong Generasi Muda Jadi Penerus Industri Sawit Indonesia

Senin, 17 November 2025 | 20:21:43 WIB

CAKRABANGSA.COM - PEKANBARU - Rektor Universitas Lancang Kuning (Unilak), Prof Dr Junaidi, mendorong generasi muda untuk menjadi penerus dalam memajukan industri sawit di Indonesia. Hal itu disampaikannya dalam kegiatan Story Sawit Kreator Academy yang mengusung tema “Dari Kebun Sawit Kita Berkarya untuk Dunia, Kita Bicara”, di Gedung Pustaka Unilak, Senin (17/11/2025).

Kegiatan ini menjadi ruang bagi mahasiswa untuk membangun narasi positif terkait industri kelapa sawit yang selama ini kerap mendapat sorotan global. cara ini melibatkan Asosiasi Planter Muda Indonesia (APMI), organisasi mahasiswa penerima beasiswa sawit yang baru saja membentuk kepengurusan di Provinsi Riau. Seluruh anggota APMI dibekali pengetahuan dan pemahaman tentang industri sawit.

“Ini adalah anak-anak muda yang dididik dengan ilmu sawit. Harapannya, mereka kelak dapat memajukan industri ini. Jika generasi muda tidak dipersiapkan, bukan tidak mungkin sawit bisa terancam hilang, padahal potensi sawit di Riau dan Indonesia sangat besar,” ujar Junaidi.

Terkait iinformasi miring seputar kelapa sawit, Junaidi menegaskan bahwa hal tersebut sering terkait persaingan dagang internasional, terutama dengan negara-negara Eropa dan Amerika yang melakukan kampanye negatif dengan dalih kerusakan lingkungan.

“Kita punya produk, mereka punya produk. Ketika produk kita banyak masuk ke pasar mereka, tentu produk mereka tidak laku. Sesederhana itu,” tegasnya.

Menurut Prof Junaidi, Indonesia perlu aktif melakukan kampanye positif tentang sawit. Jika dikelola dengan benar, ditanam dengan teknik baik, dan menerapkan prinsip keberlanjutan, sawit tetap bisa menjadi komoditas ramah lingkungan.

Ia juga menyoroti tantangan baru, yakni menurunnya minat generasi muda, terutama Gen Z, terhadap sektor perkebunan. Melalui pelatihan dan pendidikan seperti yang dilakukan APMI dan Story Sawit Kreator Academy, ia berharap minat tersebut dapat tumbuh kembali.

Dalam kesempatan itu, Prof. Junaidi juga mengungkapkan apresiasinya terhadap Asosiasi Petani Muda Indonesia (APMI) yang dianggap sangat strategis dalam memperkuat gerakan positif tentang sawit di kalangan anak muda.

"APMI sangat strategis dan saya bangga dengan cara mereka mengelola organisasi ini," jelasnya.

“Anak muda semakin berkurang minatnya terhadap perkebunan sawit. Dengan pendidikan dan pelatihan, mereka diharapkan menjadi penerus industri ini,” ujarnya.

Proif Junaidi menambahkan, banyak inovasi teknologi di bidang perkebunan lahir dari tangan-tangan anak muda, membuktikan bahwa generasi muda memiliki peran strategis dalam masa depan industri kelapa sawit.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada APMI, yang dinilai strategis dalam memperkuat gerakan positif tentang sawit di kalangan anak muda.

“Kebun sawit adalah warisan yang perlu dirawat sekaligus dikembangkan oleh generasi muda agar terus memberi manfaat bagi masyarakat. Dari rasa syukur itu, harus lahir tanggung jawab untuk memperjuangkan sawit,” pungkas Junaidi.*

Di kesempatan itu juga dilakukan MoU dan MoA antara APMI dengan Rektor Unilak dan Dekan Fakultas Pertanian Dr Amalia. Kegiatan selama dua hari ini, peserta juga turut mengunjungi pekerbunan kelapa sawit yang ada di Riau, kemudian lomba video kreatif bertema sawit berhadiah jutaan rupiah, serta mengundang influencer. Turut hadir Apkasindo, Gapki, serta lima perguruan tinggi di Riau.

 

Terkini