Cakrabangsa.com:-Dosen Universitas Lancang Kuning dan Universitas Muhammadiyah Riau berhasil memanfaatkan limbah sagu (repu) menjadi pakan ternak ruminansia dan ikan melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat yang di danai oleh Program DRPTM Dikti 2024. Kegiatan adalah formulasi limbah sagu yang berasal dari kilang sagu yang ada di Desa Bagan Melibur kemudian diformulasikan oleh Dosen dan mahasiswa Universitas Lancang Kuning dan Muhammadiyah Riau untuk membantu Bumdesma Rumbio Nusa Mandiri membuat ransum ternak yang seimbang secara nutrisi.
Desma Harmaidi, SE., M.Si selaku ketua tim pengabdian kepada masyarakat beserta Anania Rahmah, S.TP., M.Si, Vivin Jenika Putri, S.TP., M.Si dan dua orang mahasiswa Ridho Putra Juliansyah dan Anggraini Jelita dari Universitas Lacang Kuning serta Muhammad Qurthubi, ST., MT Dosen Universitas Muhammadiyah Riau.
Tim Riset mengatakan bahwa teknologi ini adalah solusi untuk mengatasi masalah tingginya harga pakan ternak, ketersediaan pakan serta menjaga lingkungan dimana limbah sagu yang dihasilkan dari kilang sagu biasanya dibuang langsung ke lingkungan dan menyebabkan pencemaran. Limbah yang dibuang ke sungai apabila tidak dikelola dengan baik akan menebarkan bau busuk, mengganggu lingkungan sekitar dan menurunkan kualitas perairan dan bahkan semakin banyak ditimbun dalam selang waktu tertentu akan mengeras dan menutupi permukaan air sehingga menjadi pendangkalan sungai.
Formulasi PARUS (Pakan Ruminansia dari sagu) dan PASI (pemanfaatan ampas sagu untuk ikan) memungkinkan Bumdesma untuk merancang ransum yang tidak hanya meningkatkan produktivitas ternak tetapi juga mengurangi dampak kerusakan lingkungan. Selain itu Inovasi ini menunjukkan bagaimana kreativitas dan teknologi dapat bekerja sama untuk menciptakan solusi yang tidak hanya meningkatkan efisiensi dan produktivitas, tetapi juga mendukung kelestarian lingkungan dan keberlanjutan industri peternakan.