Kolaborasi STAR Unilak dan CNRS Prancis Bahas Inovasi Pertanian Tropis Berkelanjutan

Kolaborasi STAR Unilak dan CNRS Prancis Bahas Inovasi Pertanian Tropis Berkelanjutan

Cakrabangsa.com - Pekanbaru, 27 Juni 2025 – Pusat Riset Pertanian Tropis Berkelanjutan (STAR) Universitas Lancang Kuning (Unilak) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Penguatan Riset dan Inovasi untuk Pertanian Tropis Berkelanjutan” pada Jumat (27/6) bertempat di Ruang Gurindam 1, Hotel Swiss-belinn SKA Pekanbaru. Acara ini menghadirkan Prof. Rabah Boukherroub, peneliti senior dari Université de Lille dan CNRS (Prancis), sebagai narasumber utama.

Kegiatan ini dihadiri oleh tim peneliti STAR, mahasiswa S1/S2 Universitas Lancang Kuning dan Universitas Riau yang tergabung dalam grup riset STAR, serta dosen lintas fakultas yang tertarik pada bidang pertanian, lingkungan, dan teknologi hayati tropis.

“FGD ini menjadi jembatan penting antara riset lokal dengan standar internasional. Kolaborasi dengan CNRS bukan hanya prestisius, tetapi juga strategis untuk mendukung hilirisasi riset berbasis biomassa dan bioinovasi tropis,” ujar Dr. Indra Purnama, Ketua STAR Unilak.

Rektor Unilak, Prof. Dr. Junaidi, SS., M.Hum., ketika dikonfimasi secara terpisah mengungkapkan komitmennya dalam mendorong budaya riset yang berdampak dan terhubung secara global.

“Kami sangat mendukung STAR sebagai pusat unggulan. Dengan jejaring internasional yang terus dibangun, kami yakin inovasi dari Unilak akan berkontribusi nyata pada isu pangan, energi, dan lingkungan tropis,” ungkapnya.

Dalam diskusi, Prof. Rabah menekankan pentingnya pendekatan interdisipliner dalam pengembangan teknologi hayati untuk pertanian tropis, termasuk pemanfaatan nanopartikel dan pestisida nabati untuk mengendalikan patogen dan hama secara ramah lingkungan.

Saat ini, terdapat 4 proposal penelitian dari 5 peneliti STAR yang berhasil mendapatkan pendanaan dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), serta 1 program pengabdian masyarakat yang fokus pada penerapan teknologi hayati di lahan petani tropis. Salah satu riset unggulan yang sedang berjalan adalah skema PHC Nusantara, kolaborasi antara Dr. Indra Purnama dan tim dari Université de Lille–CNRS, Prancis, yang mengembangkan formulasi kombinasi nanopartikel alginat dan pestisida nabati untuk pengendalian penyakit dalam sistem pertanian tropis, terutama pada tanaman pisang dan cabe.

Dengan kegiatan ini, STAR Unilak semakin menegaskan posisinya sebagai pusat unggulan yang aktif mendorong inovasi pertanian tropis dari hulu hingga hilir, serta memperkuat jejaring kolaborasi internasional.

Berita Lainnya

Index