IAI Diniyyah Pekanbaru Gelar Kuliah Umum Bersama Syekh Wissam Saad dari Australia dan Prof Fasli Jalal

IAI Diniyyah Pekanbaru Gelar Kuliah Umum Bersama Syekh Wissam Saad dari Australia dan Prof Fasli Jalal

Cakrabangsa.com - Pekanbaru - Institut Agama Islam (IAI) Diniyyah Pekanbaru dan Yayasan Diniyyah Pekanbaru menggelar kuliah umum bertema “Pengembangan Pendidikan Islam Modern” dengan menghadirkan dua narasumber penting di bidang pendidikan, yakni Kepala Sekolah Salamah College Australia, Syekh Wissam Saad, MBA, PhD, serta mantan Wakil Menteri Pendidikan RI yang juga Rektor Universitas YARSI Jakarta, Prof. Dr. H. Fasli Jalal, PhD.

Acara kuliah umum tersebut dilaksanakan di kampus Institut Agama Islam Diniyyah Pekanbaru jalan KH Ahmad Dahlan, Pekanbaru, Kamis (10/7/2025).

Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua Umum Yayasan Diniyyah Pekanbaru Dr HJ Hasnati SH MH, Rektor IAI Diniyyah Pekanbaru Dr Novi Yanti MM, Prof Dr Hj Ellydar Chaidir MH MHum, Prof Sudi Fahmi, kepala sekolah, dosen dan guru di bawah naungan Yayasan Diniyyah Pekanbaru dan ratusan peserta lainnya.

Kuliah umum ini mendapat sambutan antusias dari peserta. Syekh Wissam Saad, yang telah memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun dalam dunia pendidikan di Australia, memaparkan berbagai strategi dalam membangun lembaga pendidikan Islam modern, termasuk tantangan dalam mendidik anak-anak Muslim di negara sekuler.

Dalam pemaparannya, pria keturunan Lebanon itu menekankan pentingnya pemetaan masalah dan penyamaan persepsi sebelum merancang program pendidikan. “Kita harus memahami kondisi lingkungan, memetakan masalah, dan menganalisis faktor eksternal seperti ekonomi dan sosial masyarakat. Ini penting agar strategi yang dibuat benar-benar tepat sasaran,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan orang tua dalam proses pendidikan. “Pertemuan rutin antara pihak sekolah dengan orang tua harus dilakukan untuk membangun sinergi,” tambahnya.

Di akhir paparannya, Wissam menyampaikan beberapa tantangan besar yang dihadapi anak-anak Muslim seperti aturan yang membatasi seseorang untuk mengoreksi kesalahan orang lain dengan alasan privasi, kecerdasan buatan (AI) hingga LGBTQ.

Sementara itu Prof Fasli Jalal dalam mengatakan Syekh Wissam Sa'ad memiliki pengalaman yang sangat banyak dalam bidang pendidikan karena ia telah memimpin lebih 100 sekolah di Australia dan beberapa negara. "Pengalamannya pantas kita jadikan rujukan karena dia punya cara bagaimana mengajar anak-anak Muslim di negara sekuler namun tetap memegang nilai-nilai Islam," cakapnya.

Ia mengatakan lembaga pendidikan yang dibangun Wissam tidak hanya membentuk anak-anak tidak hanya mendapatkan ilmu agama Islam yang kuat tetapi juga ilmu umum sehingga bisa menembus masuk perguruan tinggi terbaik di dunia.

Sebelumnya Ketua Umum Yayasan Diniyyah Pekanbaru Dr HJ Hasnati SH MH mengatakan visiting lecturer ini diikuti oleh tenaga pengajar, dosen, karyawan, guru di bawah Yayasan Diniyyah Pekanbaru. "Mudah-mudahan ini nanti dapat berkelanjutan dan bermanfaat terutama dalam pengembangan Yayasan Diniyyah Pekanbaru," ujarnya.

Hasnati mengatakan tepat pada 1 September 2025 mendatang Yayasan Diniyyah Pekanbaru akan genap berusia 60 tahun. Di usia yang lebih dari setengah abad itu Diniyyah Pekanbaru terus berbenah, setelah pembangunan fisik ke depan mereka fokus dalam penguatan sumber daya manusianya. Salahsatunya adalah pada tahun ini akan melakukan penandatanganan kerjasama dengan Cambridge University.

Berita Lainnya

Index