CAKRABANGSA - PEKANBARU- Harga bahan pokok utamanya cabai merah di beberapa pasar tradisional di Pekanbaru hingga saat ini masih bertahap pada level Rp80 ribu per Kg -nya. Harga tersebut masih tergolong tinggi dibandingkan harga normal yakni pada kisaran Rp50 per Kg -nya.
Seperti yang terjadi di Pasar Selasa Panam, untuk cabai merah yang berasal dari Bukittinggi sendiri berada di harga Rp80 ribu perkilonya yang biasanya seharga Rp50 ribu.
Sedangkan untuk cabai merah yang berasal dari medan dibandrol dengan harga Rp70 ribu yang biasanya seharga Rp40 ribu perkilonya.
Berdasarkan keterangan dari pedagang, stok cabai sempat habis pada hari kedua pasca bencana yang terjadi di Sumatera Barat dan Sumatera Utara sehingga harga melonjak hingga Rp160 ribu per Kg-nya.
“Memang begitu, kalau barang sedikit, permintaan pembeli bakal naik jadinya harga pun naik, apalagi stok ini langka terjadi karena bencana di daerah tempat berasalnya stok,” kata salah satu pedagang bernama Robi Habeta.
Ia juga menyebut bahwa sekitar bulan November dan Desember di tahun biasanya Aceh dan Sumatera Utara sedang panen raya, namun di tahun sekarang justru cabai dari Aceh tidak ada ia dapatkan.
“Untuk harga sayur yang rata-rata berasal dari lokal Riau, harga yang dibandrol terpantau normal dan tidak terjadi kenaikan harga, sementara sayur yang berasal dari Sumatera Utara dan Sumatera Barat naik namun tidak terlalu tinggi dan masih terjangkau dari harga awal,” sebutnya.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Riau M Taufiq OH mengatakan, untuk mengantisipasi kenaikan dan ketersediaan bahan pokok utamanya cabai merah. Pihaknya saat ini terus berkoordinasi dengan provinsi penghasil.
“Kami terus kordinasi dengan provinsi penghasil cabai. Seperti baru-baru ini kami datangkan cabai merah dari Sleman, ini upaya pemerintah untuk menjaga kestabilan harga dan ketersediaan bahan pokok,” sebutnya
