Pekanbaru, Cakrabangsa.com - Tim Pengawas Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Riau menemukan kejanggalan terkait kematian seorang pekerja di PT Rigunas Agri Utama (RAU), di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu).
Dalam peristiwa itu, Welki (42 tahun), operator loading ramp ditemukan tewas di dalam tangki rebusan (sterillizer) kelapa sawit dengan kondisi mengenaskan pada Senin (25/12/2023) dini hari WIB.
Kasi Gakkum Disnakertrans Riau, Syafrizal menjelaskan, paska kejadian, Tim Pengawas Ketenagakerjaan langsung menuju lokasi untuk melakukan investigasi penyebab kecelakaan kerja itu. Namun, di lokasi petugas tidak menemukan sebab musabab korban sampai masuk di dalam tangki rebusan.
"Korban ditemukan (tewas, red) dalam rebusan. Yang jadi pertanyaan kita sekarang ini yang belum dapat jawabannya, dari mana dia (sampai) masuk ke sterillizer vertikal itu. Harusnya masuk dari atas, sementara itu bukanlah tempat kerja dia. Kalaulah dia terjatuh di kenveyor, itu juga tidak mungkin karena ada penghalang sebelum masuk ke rebusan," kata Syafrizal, Jumat (5/1/2024).
Usai investigasi, Disnakertrans Riau belum bisa menyimpulkan penyebab korban bisa sampai masuk ke dalam tangki sterillizer yang menyebabkan dia tewas. Disnakertrans Riau juga tidak mau berspekulasi dan menduga-duga dalam penyelidikan ini. Untuk itu, pengawas ketenagakerjaan terus melakukan penyelidikan dan pendalaman.
Sesuai keterangan saksi-saksi di lokasi pabrik, korban sebelum kejadian sekitar jam 01.20 WIB dinihari, masih terlihat di loading ramp tempat posisi dia bekerja. Sementara operator sterillizer yang posisinya diatas tidak melihat korban menuju tangki rebusan itu.
"Jadi ini masih menjadi tanda tanya bagi kita sekarang ini. Kita kemarin sudah menanyakan bahwa disitu sudah dilakukan pemeriksaan oleh pihak kepolisian. Saat ini belum kita dapatkan dari mana sumber kecelakaan kerjanya. Kalau korban dekat ke sterillizer pasti terlihat oleh operator," papar Syafrizal.
Dia menjelaskan, posisi loading ramp tempat korban bekerja dengan tangki sterillizer jaraknya cukup jauh kira-kira 50 meter. "Korban tidak mungkin terjatuh di konveyor. Sterillizer kan diatas sementara tempat kerja korban (loading ramp) berada di bawah, jaraknya jauh. Itu yang belum kita dapatkan sumber kecelakaannya itu dari mana," ungkapnya.
Kalaupun korban terjatuh di konveyor, maka akan terlihat oleh operator. Kemungkinan korban masuk ke konveyor pun kecil, karena ditutup dengan jaring besi, dan tidak ada bercak darah disana.
Agar permasalahan ini menemukan titik terang, pengawas ketenagakerjaan saat ini sedang melakukan penyelidikan intensif dan meminta laporan dari pihak perusahaan. "Jadi misterinya disitu, kalau kecelakaan kerja kita cari sumbernya, dimana potensi bahayanya," lanjut Syafrizal.
Selain investigasi, Disnakertrans Riau memastikan santunan terhadap ahli waris korban diserahkan oleh perusahaan sesuai aturan yang berlaku. "Karena korban sudah menjadi anggota BPJS, kita akan coba menghitung dan akan dilakukan penetapan berapa jumlah santunan yang akan diterima ahli waris untuk meringankan beban keluarga yang ditinggalkan," pungkasnya.
Seperti diketahui, seorang pekerja pabrik kelapa sawit di Desa Katipo Pura, Kecamatan Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau tewas mengenaskan di dalam tungku rebusan sawit. Peristiwa naas itu terjadi pada Senin (25/12/2023) sekira pukul 03.00 dinihari WIB.
Korban bernama Welki (42 tahun) merupakan operator loading ramp yang bertugas mengatur pengisian buah kelapa sawit untuk dimasukkan ke dalam tangki sterillizer (rebusan).
Korban saat itu bekerja sendirian sebagai operator loading ramp yang mengatur pengisian buah kelapa sawit yang dimasukkan ke dalam sterillizer.
Sebelum kejadian, sekitar pukul 01.20 WIB dinihari, rekan korban bernama Suryadi melihat korban berjalan dari loading B menuju ke loading A. Tidak berselang lama, Mandor Suparyo dan rekan lainnya mengecek ke lokasi loading ramp tempat korban bekerja, namun korban tidak ditemukan. Posisi komveyor loading ramp tersebut dalam keadaan mati dan pintu pembuka untuk buah kelapa sawit dimasukkan ke rebusan dalam keadaan tertutup.
Setelah dicari di seluruh area pabrik, korban tidak ditemukan. Namun saat rekan kerja korban membuka pintu bagian bawah tempat rebusan untuk mengeluarkan buah sawit yang telah direbus, tubuh korban terlihat keluar bersama buah sawit yang telah direbus.(*)